Inilah Kisah Fajar Nugraha, Lulusan Teknik Elektro yang ‘Banting Stir’ ke Kuliner Hingga Buka 3 Cabang Ayam Gendhis

Inilah Kisah Fajar Nugraha, Lulusan Teknik Elektro yang ‘Banting Stir’ ke Kuliner Hingga Buka 3 Cabang Ayam Gendhis kawan online

Fajar Nugraha Owner Ayam Gendhis

Bagi warga Cilacap, siapa yang tidak tahu Ayam Gendhis, ‘Warung Spesial Sambal’, yang terkenal dan ikonik banget. Siapa sangka, Ayam Gendhis ini terinspirasi dari warung ayam penyet yang familiar ketika sang owner berkuliah di Jogja. Bahkan, jurusannya yang tidak relevan dengan kuliner, mampu membangun outlet ayam yang terkenal di Cilacap.

Bacaan Lainnya

Dimulai dari kisah Muhammad Fajar Nugraha atau yang sering dipanggil dengan sebutan Fajar, merupakan seorang lulusan S1 yang mengambil jurusan Teknik Elektro. Layaknya teman-teman sejurusan, beliau memiliki impian awal dapat bekerja di pertambangan karena sesuai bidangnya dan linier dengan jurusan. 

Bukan karena salah jurusan, tapi lihai mengambil peluang, membuat Fajar memilih menjadi owner Ayam Gendhis, salah satu tempat makan kekinian di Cilacap dan membuka beberapa cabang.

Tidak hanya mengelola bisnis kuliner, bahkan sekarang beliau juga memiliki bisnis lainya yaitu di bidang kesehatan hewan ternak. Bagaimana bisa teknik elektro terjun ke bisnis kuliner dan kesehatan hewan? Simak informasi berikut.

Dari Anak Teknik ke Anak Kuliner

Setelah menamatkan pendidikannya di teknik elektro, Fajar Nugraha memulai usahanya dengan membuka warung sembako dan berkeliling mengantarkan pesanan di pasar. Namun, beliau menganggap bahwa usaha sembako memiliki persaingan sangat ketat, terutama dalam segi harga. Setelah berhenti usaha sembako beliau memutuskan untuk berjualan sayur secara online. Unik bukan? Akan tetapi usaha sayurnya pun gagal karena memakan waktu yang tidak efektif.

Baca Juga :  Inilah Sosok yang Mendulang Untung, Keliling Indonesia, dan Menemukan Pendamping Hidup dari Sosial Media

Tidak pernah menyerah dan menyukai hal baru itulah motivasi Fajar dalam membangun usahanya. Setelah beberapa usaha yang dijalankannya gagal, beliau menemukan ide membangun usaha kuliner terutama yang berfokus pada olahan ayam. Menurutnya, memilih berfokus pada olahan ayam karena menu masakan ini memiliki banyak sekali peminat, entah anak-anak bahkan orang dewasa pun menyukainya.

Beliau membuka outlet pertamanya bersama sang istri secara sederhana karena masih keterbatasan modal. Seperti kebanyakan outlet lainnya, jika pertama kali buka masih sepi peminat, bahkan Fajar pernah mengadakan diskon 20% namun tidak ada pembeli sama sekali. Tidak patah semangat, beliau selalu bangkit dalam keterpurukan dan mencoba bergabung berjualan melalui medsos. Selang beberapa lama berjalan, bisnisnya terkena imbas Covid 19 pada waktu itu bahkan sampai diminta untuk tutup.

Namun, dengan tekad yang tidak mudah menyerah, Fajar berjuang memperkenalkan bisnisnya di berbagai media sosial hingga ramai pelanggan. Dalam keadaan Covid 19 yang sedang marak, bisnisnya kian ramai pelanggan yang memesan melalui medsos. Setelah bisnis ayamnya kian berjalan lancar beliau bertemu dengan seseorang secara tidak sengaja dan menawarkannya berbisnis di bidang kesehatan hewan ternak.

Tantangan Bisnis Ayam dan Cara Mengatasinya

Outlet Ayam Gendhis Rinjani, Cilacap

Tidak sedikit orang yang mengalami banyak sekali tantangan dalam membangun bisnisnya, hal itu juga dirasakan oleh Fajar Nugraha bersama istri yang merintis bisnisnya dari nol. Banyak sekali tantangan yang beliau hadapi terutama dalam persaingan kompetitor yang kian berjajar di pinggir jalan. Namun, beliau yakin bahwa rezeki sudah ada yang mengatur dan dari persaingan, Fajar dapat belajar dengan hal baru.

Tidak hanya tantangan dari luar, tantangan dari dalam pun selalu menyertainya salah satunya adalah bagaimana cara membuat tim kerja yang selalu kompak. Turn over karyawan juga menjadi momok tersendiri. Bahkan, Fajar menyebutkan, karyawan yang bertahan selama 3 bulan sudah cukup bagus. 

Baca Juga :  Jalan Sehat Bersama AMCM Dihadiri Paslon Cabup Cawabup Syamsul - Ammy dan Cagub Achmad Luthfi

Apalagi, Ayam Gendhis sudah memiliki 3 cabang, yaitu Rawa Bendungan, Rinjani, dan yang terbaru di Sembrani, tentunya membutuhkan tim manajemen yang solid. Dalam mengatasi hal tersebut, Fajar merekrut orang di bidangnya untuk mengelola tim kerjanya agar bisa lebih maksimal. Fajar merupakan salah satu contoh founder yang mampu memperhatikan timnya dengan baik.

Apa yang membedakan Ayam Gendhis dengan yang lain? Ujar fajar tidak ada ciri khas khusus dari Ayam Gendhis namun, siapapun yang mencicipinya pasti akan merasakan perbedaan antara produk Fajar dengan yang lain. Selain produk Ayam Gendhis, usaha kesehatan hewan ternaknya pun kian hari semakin ramai peminat terutama para peternak hewan di wilayah Cilacap.

Visioner dan Realistis

Bercita-cita tinggi merupakan suatu hal yang patut kita usahakan untuk masa depan, begitu juga dengan Fajar Nugraha sebagai owner Ayam Gendhis. Dalam wawancaranya bersama tim kawan online, ia mengungkapkan memiliki cita-cita dapat membuka cabang Ayam Gendhis di luar negeri. Namun, harapan terdekatnya adalah bisa membuka cabang di setiap daerah terlebih dahulu agar Ayam Gendhis semakin dikenal oleh masyarakat.

Dalam meraih harapanya tersebut, Fajar selalu berusaha mempromosikan bisnisnya melalui teman-teman dekat, medsos, dan juga event tertentu. Menurutnya, menyerah bukanlah jiwa seorang pebisnis melainkan jiwa seorang pecundang. Maka tidak henti hentinya beliau memperkenalkan bisnisnya kepada masyarakat luas.

Pembelajaran yang dapat kita petik dari cerita kehidupan Muhammad Fajar yang dari jurusan elektro dan sekarang menjadi owner Ayam Gendhis adalah menyerah bukanlah jalan terbaik, yang terpenting adalah bagaimana kita berusaha dan mencari celah dalam berbisnis.

Selanjutnya, Fajar Nugraha menambahkan, sebaiknya kita tentukan goals besar terlebih dahulu baru dipecah menjadi fokus-fokus yang lebih spesifik. 

Baca Juga :  Jam Kerja yang Tidak ‘Normal’, Jadi Inspirasi Teguh Sugiono Dirikan PT Wivi Digital Inovatif

Kalau mau bisnis, misalkan mau bisnis di operasional kayak retail, penjualan-penjualan yang berhubungan dengan operasional, kalau sudah ditentuin satu, kita sudah tau yang paling besar siapa (kompetitor), ya udah kita fokus di situ. Kalau udah mulai fokus, kerjanya enak.” Ujar Fajar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *