Ingin menemukan pantai yang masih sepi tetapi punya pasir putih bersih, barisan cemara, dan spot camping asyik di Yogyakarta? Pantai Sanglen di Kemadang, Tanjungsari, Gunung Kidul layak masuk bucket list liburanmu. Tak ketinggalan, kita bandingkan sedikit dengan “tetangga” populernya, Pantai Watu Kodok, supaya kamu bisa merencanakan rute paling efektif.
Dimana Lokasi Pantai Sanglen?
Pantai Sanglen terletak di Dusun Kelor, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya sekitar 65 km atau ±2 jam perjalanan darat, dari pusat Kota Yogyakarta melalui Jalan Wonosari, lalu lintas Jalan Baron, dan akhirnya belok ke jalur pantai selatan. Patokannya simpel, ikuti penanda jalan ke Pantai Sepanjang dan Pantai Watu Kodok, di pertigaan kecil terakhir, belok kanan untuk Watu Kodok, lurus sedikit ke barat maka kamu tiba di Pantai Sanglen.
Akses jalan sudah beraspal/beton meski sempit, sehingga disarankan memakai mobil ukuran sedang atau sepeda motor. Tarif masuk terbaru yaitu masih satu karcis retribusi dengan pantai Baron–Kukup–Krakal–Sundak—berada di kisaran Rp 10.000 per orang, plus parkir Rp 3.000–10.000 tergantung jenis kendaraan.
Riwayat Penutupan (ditutup) dan Prospek Dibuka Kembali
Sejak akhir 2024, sebagian akses Pantai Sanglen sempat ditutup oleh pihak Keraton Yogyakarta bersama investor swasta. Alasannya untuk pencegahan bangunan liar dan rencana pembangunan wahana wisata terpadu di atas tanah SG (Sultan Ground) di sepanjang bibir pantai. Kebijakan ini memicu penolakan warga dan paguyuban pelestari pantai karena mereka merasa akses publik jadi terbatas, seperti yang dilansir di laman detik.com.
Per 30 Juni 2025, proses mediasi antara Keraton, pemerintah desa, dan masyarakat masih berlangsung, warga menuntut pantai tetap area terbuka dan gratis, sedangkan investor ingin zona komersial. Walau belum selesai, jalur alternatif nonaspal (lewat tanah kas desa) kabarnya sudah dibuka lagi secara informal agar wisatawan tetap bisa berkunjung sambil menunggu keputusan final.
Daya Tarik Utama Pantai Sanglen

Sumber gambar : https://www.rumah123.com/explore/kota-yogyakarta/pantai-sanglen/
Suasana “private‑beach vibes”
Lebar bibir pantai hanya ±300 meter diapit tebing kapur rendah, menciptakan nuansa tenang, cocok untuk piknik tanpa keramaian layaknya Pantai Indrayanti.
Camping ground alami
Area rerumputan dan pepohonan cemara laut di sisi barat memungkinkan kamu mendirikan tenda, membuat api unggun, atau sekadar hammock‑an menikmati angin sejuk; tarif camping tambahan ±Rp 5.000 per orang.
Surf dan bodyboard ringan
Ombak Sanglen lebih kalem dibanding pantai selatan lain; pemula bisa latihan bodyboard di pinggir sembari tetap waspada arus balik.
Sunset panoramic
Posisi pantai menghadap barat daya, saat langit bersih, semburat jingga berpadu siluet bukit karst jadi spot foto favorit Instagram.
Aktivitas Seru dan Tips Hemat
Camping
Nge-camp di Pantai Sanglen sebaiknya bawa matras antilembab dan trash bag karena kawasan belum ada official ranger, jadi kamu wajib menjaga kebersihan sendiri.
Trekking tebing
Sekitar 10 menit naik ke bukit kecil timur pantai untuk view 180°, tapi jangan lupa kenakan alas kaki antiselip.
Jelajah pantai tetangga
Berjalan kaki 10–15 menit ke timur sampai Pantai Watu Kodok, lalu lanjut 500 meter lagi ke Pantai Sepanjang jika ingin suasana lebih ramai.
Kulineran seafood
Warung lokal di parkiran Watu Kodok lebih lengkap, jadi mampirlah setelah puas bermain air di Sanglen.
Catatan: meski fasilitas toilet, musholla, dan warung sudah ada, ketersediaan air bersih bergantung tangki suplai. Jadi sebaiknya kamu bawa air galon mini sendiri.
Pantai Sanglen vs Pantai Watu Kodok
Aspek | Pantai Sanglen | Pantai Watu Kodok |
Suasana | Lebih sepi dan natural, cocok buat campers | Lebih ramai, banyak gazebo dan resto |
Ombak | Cenderung tenang | Sedikit lebih besar, bagus untuk bodyboard |
Akses | Jalan sempit, ujungnya tanah | Jalan lebih lebar dan parkir luas |
Tiket | Satu paket retribusi (Rp 10k) | Sama (satu gate) |
Fotogenik | Cemara laut dan sunset | Batu karang “kodok” ikonik |
Karena letaknya berdampingan, kamu bisa “sekali parkir, dua pantai”, dari area parkir Watu Kodok, cukup jalan memotong jalur setapak sekitar 5 menit ke Sanglen.
Waktu Terbaik Berkunjung dan Etika Wisata
- Musim kemarau (Mei–Oktober) menghadirkan langit biru cerah dan ombak stabil.
- Datang pagi atau menjelang matahari terbenam untuk cahaya foto maksimal.
- Karena status tanah SG sedang sengketa, selalu patuhi rambu larangan, dan jika suatu area kembali ditutup, hormati keputusan sementara sampai resmi dibuka lagi.
- Bawa pulang sampahmu. Pantai ini belum punya sistem pengelolaan sampah komprehensif.
Kesimpulan
Pantai Sanglen adalah hidden gem Yogyakarta yang mana menawarkan ketenangan bertemu dengan keindahan pemandangan pantai. Walau sempat ditutup karena rencana penataan, harapan baru muncul agar pantai ini segera dibuka penuh bagi publik dengan konsep wisata berkelanjutan.
Lokasinya yang bersebelahan dengan Pantai Watu Kodok membuat rute perjalananmu hemat waktu dan biaya. Jadi, kalau kamu mencari pantai tenang untuk camping, fotografi sunset, atau sekadar menepi dari hiruk‑pikuk kota, jangan ragu masukkan Pantai Sanglen ke agenda trip Gunungkidul berikutnya!