Pendiri PT Wivi Digital Inovatif, Teguh Sugiono, mengubah keresahan menjadi peluang bisnis dan sarana untuk bertumbuh. Bermula dari keresahan Teguh Sugiono, ngalong tiap malam ngulik digital marketing, menjadi awal beliau mendirikan PT Wivi Digital Inovatif bersama rekannya, Victor Samuel. Meskipun cukup unik, Teguh Sugiono berhasil mendirikan Wivi Digital di tahun 2019.
Bermula dari Keresahan
Sebelumnya, Teguh Sugiono berkarir di Kalimantan lalu memutuskan untuk mengundurkan diri dan merintis di bidang digital marketing. Dari situlah, beliau bertemu dengan Pak Agus Piranhamas, seorang guru internet marketing, pada tahun 2011, yang mendasari adanya keinginan untuk switch career (perpindahan bidang).
Setelah merasa tertarik dan ingin belajar lebih dalam, Teguh Sugiono tertarik mengikuti workshop yang diadakan oleh Pak Agus Piranhamas. Berkat pertemuan tersebut, Teguh Sugiono mengenal dunia digital marketing dan memutuskan untuk terus berfokus di sana, yang dinilai menjadi passionnya.
Namun, di Cilacap belum ada komunitas yang cocok untuk belajar lebih dalam di bidang digital marketing. Oleh karena itu, muncul keresahan dan kegelisahan.
Rasa resah atau gelisah tersebut ternyata bukanlah hal yang buruk. Tidak hanya gelisah karena belum menemukan yang sefrekuensi di bidangnya, melainkan jam kerja yang tidak normal menjadi salah satu faktor kegelisahan tersebut.
Akhirnya beliau mengikuti komunitas internet marketer, yang bernama KOMBAS (Komunitas Bisnis Online Banyumas), di Purwokerto pada tahun 2012. Setelah kurang lebih 7 tahun menjadi solo fighter, akhirnya Teguh Sugiono menggandeng Victor Samuel mendirikan PT Wivi Digital Inovatif sejak 2019.

Dokumentasi Pribadi Kawan Online
Lihai Melihat Peluang Digital Marketing
Semenjak mengenal digital marketing, Teguh Sugiono menemukan peluang yang sangat terbuka lebar. Sebelum ke digital, mindset bahwa sebuah usaha dalam bentuk konvensional, namun setelah memahami dan menjalani bisnis digital marketing, ternyata ada market yang sangat besar. Tinggal mau pilih platform digital marketing yang mana.
“Digital marketing sangat membuka mata kita akan besarnya market. Jadi, tinggal kita, atau pintar-pintarnya kita memilih channel yang mana. Mau Google, Facebook, Instagram, Tiktok, atau marketplace.” Ujar Teguh.
Perjalanan Teguh Sugiono mendirikan usaha tentunya tak segampang itu. Fluktuatif pasar menjadi tantangan utama yang dihadapi. Terlebih lagi, yang namanya digital, pergerakannya sangat cepat.
Contohnya, di tahun awal-awal Pak Teguh mendalami digital marketing dengan ‘bermain’ blog. Seiring berjalannya waktu, rupanya blog sudah kurang dipercaya hingga akhirnya beralih ke website berbayar.
Lalu, muncul era sosial media, mulai dari jaman facebook, Instagram, hingga yang terbaru saat ini yaitu Tiktok dan shopee live.
Dari situlah, dapat disimpulkan bahwa ada pergeseran pangsa pasar, yang mana menuntut harus berinovasi.
“Kalau kamu tidak bisa bergerak dan berinovasi, maka kamu akan tertelan oleh zaman. Zaman itu selalu bergerak. Kalau kita ngga bisa ngimbangin atau beradaptasi, siap-siaplah tergulung oleh zaman.” ujar Teguh.
Oleh sebab itulah, salah satu alasan yang mendasari nama perusahaan, PT Wivi Digital Inovatif, agar selalu berinovasi dan menjadi inspiratif dan inovatif. Sehingga akan selalu menciptakan terobosan-terobosan baru atau terkini.